JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilres) 2019 bakal berlangsung seru. Jalur paling padat dan menjadi rebutan adalah anak muda. Menurut Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, jumlah pemilih muda mencapai 70-80 juta dari sekitar 193 juta pemilih atau mencapai 35-40 persen (hampir separo), sehingga sangat mempengaruhi hasil pemilu.
Jokowi sendiri sudah membuat sejumlah pertemuan dengan profesional muda. Sementara, ribuan pemuda memilih gabung di #Kamiberani (Kaum Milenial Bersama Prabowo-Sandi). Dalam hitungan pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, sosok Sandi menjadi magnet tersendiri.
Sandi Bakal Mengubah Peta Lama
Figur bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno disebut paling diuntungkan dalam meraup suara kaum milenial atau pemilih baru di Pilpres 2019. Mantan wakil gubermur DKI Jakarta itu dianggap mampu beradaptasi dengan kelompok usia pemilih tersebut.
“Sandi anak muda, punya potensi masuk ke dunia yang disenangi kaum milenial dan emak-emak. Cara berpakaian, cara berkomunikasi, dan mapping elektoral terhadap apa yang menjadi hobi anak muda milenial mulai dari musik, olah raga, dan teknologi,” jelas Pangi, Selasa (28/8/2018).
Dia mengatakan, munculnya Sandi dalam Pilpres 2019 akan membuat persaingan perebutan kursi pimpinan Indonesia menjadi lebih kompetitif. “Munculnya nama Sandiaga Uno mengubah peta lama menjadi peta baru. Masuknya nama Sandi ke gelanggang pilpres membuat persaingan politik kian ketat dan sengit,” kata Pangi.
Pasalnya, Sandi merupakan figur tak terduga setelah namanya sebelumnya tidak pernah muncul dalam radar bursa calon wapres. Efeknya, ekspektasi masyarakat kepada Prabowo Subianto bisa beranjak naik.
“Ini efek kejut, munculnya nama Sandiaga Uno di luar dugaan dan prediksi yang selama ini berkembang termasuk dalam pantauan radar beberapa lembaga survei,” imbuh Pangi yang juga direktur eksekutif Voxpol Center sebagaimana dikutip RMOL.CO.
Belum lagi gelegar relawan yang menamakan diri #kamiberani. Mereka baru saja menemui Sandi untuk mensukseskan Pilpres 2019. Relawan yang mengklaim terdiri dari ribuan atau bahkan jutaan anak muda atau kaum milenial itu mendukung Paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kelompok tersebut mengklaim telah mendeklarasikan dukungannya di 20 provinsi. “#Kamiberani adalah singkatannya kaum milenial bersama Prabowo-Sandi. Dan hari ini mereka mendeklarasi di 20 provinsi,” kata Sandiaga usai audiensi di Posko Melawai, Jalan Melawai Raya, Jakarta Selatan, Senin (27/8).
Menurut Sandi, kelompok suporter ini akan terus berkembang hingga 34 provinsi. Hastag #kamiberani dibuat untuk menunjukkan bahwa para relawan milenial telah mengambil risiko dan peran berbeda dari para milenial lainnya. Mereka akan fokus pada lapangan pekerjaan, pembangunan ekonomi berbasis pariwisata, dan penciptaan peluang kerja melalui perkembangan teknologi.
Kepada Sandi, para relawan tersebut menyampaikan keinginannya untuk lepas dari kungkungan struktur dan sistem perpolitikan lama yang selama ini belum mengakomodasi generasi milenial.
“Saya sampaikan bahwa kita harus relevan. Kurang dari 15 persen kaum milenial tertarik dalam acara dan kegiatan politik. Salah kami, dan mungkin salah sistem juga, selama ini sistem perpolitikan di Indonesia belum mengakomodasi kaum milenial,” ujar dia.
Deklarasi 5 September
Ketua Relawan #kamiberani, Maulidan Isbar mengaku terinspirasi sosok Sandiaga dengan semangat ekonomi dan NKRI-nya. Ia mengaku akan memperluas jaringan #kamiberani di 34 provinsi dalam waktu dekat ini.
“Bang Sandi merupakan sejarah baru bagi Indonesia, merupakan calon pemimpin nasional termuda. Maka dari itu tidak mungkin bagi kita untuk tidak mendukung dengan semangat ekonominya dengan semangat NKRI-nya,” ujar pria yang akrab disapa Lidan itu.
Kepengurusan pusat gerakan #kamiberani terdiri dari sekitar 20 orang. Mereka datang dari latar belakang pengusaha, awak media, periset, dan lain sebagainya. Hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah anggota gerakan ini. Rencananya, gerakan ini akan dideklarasikan secara nasional pada 5 September.
“Deklarasi nasional kalau enggak September, Oktober,” kata Humas #kamiberani Agung Saputra.
Gerakan #kamiberani juga didukung oleh dokter muda Gamal Albinsaid sebagai penasehat. Ia menyoroti tingginya kesenjangan sosial yang ada di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dasawarsa disebut baru dinikmati oleh 20 persen warga Indonesia. Ia menyebut sebanyak 80 persen warga Indonesia tertinggal di belakang. Oleh karena itu, ia ingin masyarakat berkontribusi dalam pemilihan umum.
“Saya yakin kita anak muda itu sekarang sudah memasuki sebuah momentum yang mungkin tidak akan terulang beberapa dekade ke depan dimana anak muda ini bergerak secara masif, nyata dan mereka memberikan sebuah kontribusi nyata,” ujar Gamal.
Gaya Sandi ini membuat Jokowi harus tampil beda. Ini sudah dimulai oleh Jokowi dengan mengundang profesional muda, dan bahkan di sejumlah event Jokowi harus tampil gaul, 10 tahun lebih muda. Masalahnya, bisakah publik muda dikecoh dengan penampilan yang tidak nartural? Karena, baisanya, anak muda itu paling muak dengan barang tiruan.
Source: Duta.co
Komentar