BELUM lama ini, Presiden Joko Widodo menyebut tentang informasi mengenai Racun Kalajengking dalam pidatonya.
Presiden menyebutkan, bahwa racun kalajengking memiliki nilai jual yang tinggi. Informasi itupun menjadi trending di berbagai media sosial.
Dikutip dari laman Wired, ada lima manfaat kesehatan dari racun kalajengking yang ditemukan oleh peneliti:
- Obat Penghilang Rasa Sakit
Periset telah meneliti senyawa alami yang ditemukan dalam racun kalajengking sebagai obat penghilang rasa sakit. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 menemukan bahwa racun kalajengking bekerja secara aktif sebagai obat penghilang rasa sakit. Harapannya, temuan itu akhirnya bisa mengarah pada pengembangan obat baru untuk manusia.
- Menerangi Sel Kanker
Racun kalajengking yang menyakitkan juga bisa digunakan untuk membantu perawatan kanker di masa depan. Periset dari Pusat Penelitian Kaker Fred Hutchinson, University of Washington dan startup Blaze Biscience telah mengembangkan “cat tumor” yang menggunakan molekul fluorescent yang menempel pada racun alami seperti racun kalajengking. Ini menempel pada kanker, secara efektif menerangi sel kanker.
Metode ini menjalani uji klinis dan memungkinkan dokter untuk menentukan lokasi dan tingkat pertumbuhan kanker yang tepat dalam tubuh.
- Bantu Cegah Penolakan Organ
Racun kalajengking atau versi disintesisnya, juga berpotensi untuk digunakan dalam obat imunosupresan. Obat-obatan ini digunakan untuk mengurangi tubuh yang menolak organ transplantasi. Imunosupresan sering menyebabkan efek samping yang parah bagi pasien sehingga mengembangkan tipe baru mungkin menguntungkan.
- Mengobati Arthritis
Penelitian menunjukkan bahwa racun kalajengking dapat memblokir keropos tulang, menjadikannya zat bermanfaat untuk mengobati kondisi seperti penyakit rematik atau rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Pada 2011, pria kuba berusia 71 tahun mengklaim bahwa ia dapat mengatasi rasa sakitnya dengan membiarkan kalajengking menyengatnya setidaknya sebulan sekali.
- Mencegah Malaria
Racun kalajengking juga merupakan sekutu yang tidak mungkin dalam perang melawan malaria. Pada tahun 2011, seorang peneliti dari University of Maryland memodifikasi jamur parasit yang sarat dengan zat yang ditemukan dalam racun kalajengking untuk menyerang parasit malaria yang ditemukan di dalam nyamuk.
[related-content]
Komentar