MATARAM, Infopena.com– Jurnalis Online Indonesia Wilayah NTB menggandeng IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesi dan Komunitas Photografer, untuk menyalurkan bantuan ke sejumlah wilayah terisolir di Kabupaten Lombok Utara, Kamis (9/8).
Gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang Pulau Lombok, Minggu (5/8) lalu berdampak sangat parah di sejumlah titik di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat. Sejumlah lokasi pengungsian hampir tidak terjangkau bantuan dikarenakan akses yang tidak memadai dan lokasi yang terisolir.
Salah satu dusun yang ada di Lombok Utara yang sulit dijangkau tersebut, yakni Selebung Daya, Dusun Dasan Tengak, Desa Jenggala Tanjung Lombok Utara
Di Selebung sendiri ada dua pemukiman, yaitu Pemukiman Umat Budha dan Pemukiman Umat Muslim yang terisolir. Kedua pemukiman ini ada di atas bebukitan dan porak poranda di hantam gempa.
Ratusan KK hidup tanpa penerangan listrik. Untuk kebutuhan air bersih pun, warga harus berjalan berkilo-kilo ke bawah bukit. Ironi nya tidak ada satupun petugas maupun dari pemerintah menyambangi tempat ini.
Untuk kebutuhan pokok, warga harus menunggu belas kasihan dari keluarga dan kerabatnya.
Perlu di ketahui, untuk sampai ke kedua pemukiman ini harus melewati beberapa pemukiman penduduk yang ada di bawah bukit.
“Bantuan dari dermawan susah masuk ke sembung, karena duluan habis sama warga yang ada di bawah. Sumbangan biasa di hentikan oleh warga korban gempa yang ada dibawah” jelas Amrin, Sekjen Jurnalis Online Indonesia Wilayah NTB yang memimpin rombongan.
Pria yang akrab di panggil Amre, menyampaikan apresiasi kepada Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), DPW JOIN NTB dan Forum Photografer NTB, yang telah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk korban gempa bumi.
“Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi tinggi kepada IKPI, JOIN NTB dan Photografer yang telah menyisihkan penghasilannya untuk korban gempa bumi di Lombok. Sekalipun jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah warga, tapi lumayan untuk menyambung hidup”, pungkasnya.
Ia pun mengkritik sikap pemerintah pusat yang belum menetapkan status nasional terhadap gempa bumi Lombok, yang telah merenggut nyawa hingga ratusan jiwa.
“Pemerintah pusat mau nunggu apalagi baru status nasional ditetapkan, apa harus nunggu ribuan orang meninggal dunia dulu. Sebaran korban gempa ini sangat banyak dan masih banyak lokasi yang belum tersentuh bantuan”, geramnya.
Tim bantuan yang dipimpin Amre hanya bisa menjangkau Dopang Tengah Kecamatan Gunung Sari, Batu Layar Selatan Lombok Barat dan Selebung Daya, Dusun Dasan Tengak, Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Lombok Utara. Keterbatasan sumbangan dari donatur menjadi kendala, untuk menjangkau lokasi yang belum tersentuh bantuan. (*/ST)
Komentar