Masih banyak yang mengingkari bahwa tsunami dan gempa di Palu bukan azab bagi pelaku maksiat, dan rahmat bagi orang yang beriman. Jika diminta bukti nyata banyak masjid berdiri tegak, bahkan jam dindingnya pun tak bergeser sedikitpun.
Lalu muncullah pertanyaan dalam judul berikut ini. Inilah jawabannya. Ada sebuat ayat menyebutkan sebuah peristiwa yang mungkin saat ini disebut likuifaksi. Al Quran dan Hadits menyebut likuifaksi, wallahu a’lam, dengan sebutan Al-Khasf. Yaitu, azab yang pernah timpakan terhadap Qarun, salah seorang kroni Fir’aun yang sangat ingkar kepada Allah SWT.
Allah mengisahkan peristiwa itu dalam Surah Al-Qashshash ayat 81. “Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.”
Jika ditelaah, dibutuhkan ilmu pengetahuan diteliti para ahli bahwa bencana itu kemudian dinamakan likuifaksi. Itupun harus orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
Miris atau tidak? Padahal kejadian sama telah ditulis dalam Al Qur’an, yang jelas ada dari 1400 tahun yang lalu. Masihkah kau ragu bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah.
Apa sih likuifaksi itu? Likuifaksi atau berubahnya tanah menjadi seperti cair sehingga menenggelamkan benda-benda di atasnya, menjadi hal paling mengerikan pada peristiwa gempa Palu dan Donggala.
Menurut pantauan citra satelit, lebih dari 200 hektar tanah di Sigi, Palu telah menenggelamkan apa pun di atasnya. Fenomena menakutkan ini adalah bencana yang sulit diantisipasi. Kalau gempa, orang paham harus bagaimana, antara lain menghindar berada dalam bangunan.
Begitu pun tsunami, tak ada cara lain kecuali mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, bagaimana dengan ancaman likuifaksi? Sangat sulit menghindarinya, terlebih lagi mendeteksinya.
Yang lebih menakutkan lagi, jenis ancaman bencana ini tidak memberikan bekas keberadaan korban sama seperti peristiwa Allah membenamkan Qarun, orang kaya sombong ini Allah tenggelamkan dalam tanah beserta seluruh kekayaan yang ia miliki.
Melanjutkan pertanyaan berkaitan dengan judul diatas. “Jika Gempa Bumi Karena Maksiat, Kenapa Tidak Terjadi di Negara Kafir?”
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Nabi SAW., “Apakah bumi akan ditenggelamkan sementara di dalamnya ada orang-orang shalih?” Rasulullah SAW. menjawab, “Jika penduduknya sudah banyak melakukan kefasikan dan kekejian .” (HR. At-Thabrani).
Kemudian dapat Anda simak dalam ceramah berikut yang dapat menjawab kesangsian Anda. Semoga Allah mengampuni kesalahan dan dosa kita serta menjaga dan menyelamatkan kita dari segala macam bencana tersebut.
Penulis: Riaurealita.com
Komentar