Kisah Penjual Nasi Aking yang Naik Haji
Meski begitu, nenek Tarijah tak pernah malas untuk menabung. Setiap hari, ia akan menyisihkan penghasilannya. Ia juga akan makan seadanya agar tetap bisa bisa menabung. Pada tahun 2010, uang tabungan nenek yang sudah menjadi selama 15 tahun ini akhirnya terkumpul sebanyak Rp20 juta.
Uang inilah yang dibuatnya untuk daftar haji. Ditambah Rp5 juta dari hutang ke saudara, nenek Tarijah pun daftar haji dan dijadwalkan berangkat ke tanah suci tahun ini. Sebelum benar-benar berangkat, nenek Tarijah sudah melunasi hutangnya yang Rp5 juta. Ia juga sudah mencukupi segala kebutuhan lainnya untuk berangkat ke tanah suci.
“Uangnya saat itu kurang Rp5 juta. Saya pinjam untuk menutup. Alhamdulillah, delapan tahun sampai saat ini, saya bisa bayar hutang itu dan memiliki biaya ongkos naik haji,” tambah nenek Tarijah.
Selama ini, tak hanya usaha sungguh-sungguh dengan susah payah menabung agar bisa naik haji, nenek Tarijah juga semangat berdoa. Ia bahkan selalu sabar dan ikhtiar untuk bisa berangkat ke tanah suci. Nenek Tarijah sendiri bergabung dengan Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) 59 Kabupaten Nganjuk. Beliau masuk AHES Sukolilo pada Minggu (5/8). [***]