Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahaya banjir masih berpotensi terjadi di pesisir utara-timur Aceh karena hujan dengan intensitas tinggi.

“Kalau kita lihat dalam dua hari ini, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Ini, dikarenakan masih adanya low pressure di sebelah utara Aceh,” ucap Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria, Rabu, seperti dikutip CNN Indonesia dari Antara.

Ia menjelaskan udara bertekanan rendah di langit provinsi paling barat Indonesia tersebut akibat pengaruh cuaca dari Selat Malaka atau wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Selain potensi hujan, lanjutnya, juga dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang yang bakal melanda wilayah Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Pidie, dan Pidie Jaya.

“Karena di situ, belokan arah anginnya lebih kentara. Kita melihatnya di radar cuaca yang kita miliki,” terangnya.

Sedangkan wilayah barat-selatan Aceh, kata dia, perlu diwaspadai potensi akan bahaya terjadinya longsor, seperti Aceh Barat terutama kawasan Woyla.

“Potensi longsor lainnya di Aceh meliputi Aceh Tengah, Aceh Utara terutama bagian tengah yang melintas ke Bener Meriah, Bireuen, Bener Meriah sendiri, Aceh Tenggara, dan Subulussalam,” tuturnya mengucapkan ancaman dari fenomena cuaca seperti banjir bandang di Aceh Tengah hari ini. [***]