Indonesia Masters 2018, Sektor Tunggal Indonesia Hadapi Tantangan Berat

JAKARTA, Infopena.com  – Hasil undian turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters Super Series 2018 telah dirilis pada Selasa (02/01). Sebagai tuan rumah, Indonesia menurunkan puluhan atlet terbaiknya di turnamen ini.

Tantangan berat akan dihadapi pebulutangkis Indonesia, terutama di sektor tunggal putra dan tunggal putri. Berdasarkan hasil undian yang dirilis hari ini, beberapa wakil Indonesia akan langsung menghadapi lawan berat di babak pertama.

TUNGGAL PUTRA

Salah satu atlet muda Indonesia, Jonatan Christie akan langsung bertemu pebulutangkis andalan Korea Selatan, Son Wan Ho yang juga merupakan unggulan keempat di turnamen ini. Melawan Son bukan hal yang mudah. Pebulutangkis asal Korea Selatan dikenal memiliki kualitas stamina yang kuat.

Meskipun Jonatan berhasil mengalahkan Son di pertemuan terakhir (Singapura Terbuka 2017) dua set langsung, bukan berarti kita harus menganggap remeh Son yang dikenal memiliki pola permainan yang cukup baik. Jika menang, Jonatan akan menghadapi lawan antara Kanta Tsuneyama (Jepang) atau Wang Tzu Wei (Taiwan) di babak kedua.

Selain itu, Anthony Sinisuka Ginting juga menghadapi lawan yang tidak kalah menantang yaitu Wong Wing Ki Vincent (Hongkong). Apalagi secara rekor pertemuan (head-to-head), Ginting tiga kali mengalami kekalahan atas Wong. Pertemuan terakhir yang mereka lakoni adalah babak pertama Hongkong Open 2017, saat itu Ginting menelan kekalahan dengan skor 21-18 11-21 16-21.

Jika menang, Ginting kemungkinan besar akan menghadapi tantangan yang lebih berat di babak kedua, melawan antara Lin Dan (Tiongkok) atau Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand).

TUNGGAL PUTRI

Hasil undian juga menunjukkan bahwa empat srikandi Indonesia mendapat rintangan yang cukup berat di babak pertama. Baik Fitriani, Hanna Ramadini, Dinar Dyah, hingga Gregoria Mariska Tunjung dipastikan akan melakoni pertarungan sengit nantinya.

Fitriani akan bertarung menghadapi Kirsty Gilmour asal Skotlandia. Kendati menghadapi atlet asal Eropa, namun Kirsty patut diwaspadai. Tentu tidak mudah bagi Fitriani yang dikenal dengan pola permainan reli panjang, untuk melawan Kirsty yang gemar memakai pola serangan dan speed yang kuat.

Lain halnya dengan Hanna Ramadini. Di babak pertama, Hanna akan bertemu atlet terbaik India, Pusarla Venkata Sindhu. Uniknya, Hanna juga akan bertemu dengan Sindhu di babak pertama Malaysia Masters 2018 yang akan berlangsung dua pekan mendatang.

Sindhu memiliki catatan yang baik kala menghadapi atlet Indonesia. Apalagi pola permainannya yang cenderung cepat dan stabil, sering membuat atlet Indonesia kewalahan dan terbawa pola permainannya. Kendati keduanya belum pernah saling bertemu, tapi Hanna wajib mewaspadai Sindhu yang tampil konsisten sepanjang musim 2017.

Jalan terjal lainnya harus dilalui Dinar Dyah Ayustine di babak pertama. Sang lawan yang harus dihadapi adalah Carolina Marin, sang peraih emas Olimpiade 2016. Menaklukkan lawan seperti Marin bukan hal yang mudah. Pola reli menyerang dan power yang kuat ala Marin diyakini bisa menyulitkan Dinar. Bukan maksud untuk menganggap remeh, namun Marin jelas diunggulkan dalam partai ini, sekalipun Marin baru comeback dari cedera pinggul yang ia alami.

Selanjutnya, atlet junior andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus merangkak dari babak kualifikasi dan melawan atlet Denmark, Sofie Holmboe Dahl. Jika menang dan lolos ke babak utama, ia kemungkinan besar akan menghadapi bintang muda asal Malaysia Goh Jin Wei. Duel antara Jorji (sapaan akrab Gregoria) dan Goh Jin Wei disinyalir akan menjadi pertarungan yang menjanjikan dan patut ditunggu-tunggu.

Turnamen Daihatsu Indonesia Masters Super Series 2018 akan digelar di Istora Senayan, mulai tanggal 23 hingga 28 Januari 2018. Turnamen resmi BWF ini diikuti oleh sejumlah pebulutangkis top dunia dan memperebutkan hadiah total sebesar US$ 350 ribu atau sekitar Rp. 4,2 miliar.

Turnamen ini sekaligus menjadi ajang percobaan venue menuju Asian Games 2018, mengingat Istora Senayan dilakukan renovasi besar guna menyambut ajang empat tahunan tersebut. Rafli

Komentar