JAKARTA – Kepergian istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati atau yang akrab disapa Ani Yudhoyono membawa kepedihan mendalam bagi kader Demokrat Andi Arief.
Andi telah mendampingi perjalanan SBY sejak 15 tahun lalu, tepatnya saat Pilpres 2009. Kala itu dia menjadi tim relawan yang mengantarkan SBY sebagai pemenang pilpres.
Dari situ, Andi mulai mengenal sosok pribadi Ani Yudhoyono. Pasalnya, Ani hampir selalu mendampingi SBY dalam rapat.
“Selama 15 tahun bersama SBY dan Bu Ani, ratusan atau ribuan rapat yang ibu Ani hadir,” terangnya dalam akun Twitter pribadi dikutip Rmol, Sabtu (1/6).
Andi, yang pernah menjabat Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam di era SBY, mengaku paham dengan kesetian Ani Yudhoyono.
Ani, di mata Andi merupakan sosok yang sangat menghormati SBY sebagai seorang suami. Sebab, ibu dua anak itu tidak pernah mendebat ataupun menyela SBY selama mendampingi rapat.
“Ibu Ani yang selalu mencatat dalam rapat tersebut, tidak pernah ikut campur atau mendebat atau menyela SBY. Istri yang sangat menghormati suami. Ia pantas dicintai,” tegas Andi Arief.
“Ibu Ani menjaga semua janji suami tercinta pada rakyat melalui catatannya,” pungkasnya.
SBY Ingin Cium Ibu Ani yang Terakhir Kali
Mengutip suara.com, SBY meminta ingin memberikan ciuman terakhir untuk perempuan yang telah mendampinginya selama 43 tahun itu.
Hinca yang selama ini dikenal memiliki kedekatan khusus dengan keluarga SBY itu hadir di NUH, Singapura, di mana Ani Yudhoyono dirawat kira-kira 20 menit, sebelum Ibu Negara periode 2004-2014 itu dinyatakan meninggal dunia.
Ia mengakui melihat sendiri secara langsung tahapan demi tahapan baik medis maupun tentang keluarga termasuk sang suami SBY yang tenang dan ikhlas melepas orang yang sangat dikasihinya itu.
“Saya lihat sendiri selepas tadi dipastikan Ibu Ani menghadap sang Pencipta lalu Pak SBY dan keluarga dan teman dekat rapat di seberangnya dan dijelaskan tahapan tadi,” katanya.
Ia mengatakan dalam rapat keluarga singkat itu telah diatur dengan baik dengan detail pelaksanaan yang menyusul sembari berjalan.
“Tadi Menhan ada juga saat kami rapat dan setelah itu selesai, rapat keluarga lengkap dan keluarga Ibu Ani dipimpin Pak Eddie kembali dulu untuk rapat persiapan di Cikeas,” katanya.
Hinca menambahkan, teknis upacara pemandian dan pemulasaran jenazah akan difokuskan di NUH Singapura dan KBRI Singapura.
Sejalan dengan itu semua secara paralel juga disiapkan di Tanah Air.
Diketahui, Ani Yudhoyono tutup usia 67 tahun setelah menjalani perawatan intensif di National University Hospital (NUH) Singapura sejak Februari silam. [Rmol/Suara]
Komentar