IAIN Palu Susun Penguatan Mutu Akademik 2022

PALU – Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, menyusun strategi penguatan mutu akademik tahun 2022 yang dibahas pada tahun 2021 ini.

“Rapat kerja itu substansinya mengarah pada penguatan mutu akademik tahun 2022,” ucap Dekan FTIK IAIN Palu Dr Hamlan di Palu, Sabtu.

Kata Hamlan, penguatan mutu akademik itu di antaranya mendorong dosen di lingkungan FTIK untuk melakukan penelitian riset dan pengabdian masyarakat yang hasilnya akan ditulis di jurnal baik di nasional dan internasional.

FTIK, sebut dia, mendorong dan mengakomodasi para dosen untuk melakukan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan, sesuai disiplin ilmu. Selain itu menyusun program tentang integrasi keilmuan yang diterapkan dalam proses belajar dan mengajar di ruang kelas.

“Yaitu integrasi ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum, serta meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa, sehingga kualitas lulusan diperhitungkan,” sebut Hamlan.

Ia juga menyebut bahwa FTIK mulai melakukan penyesuaian program pengembangan mutu akademik dengan program Pemerintah Pusat salah satunya yakni merdeka belajar dan Kampus Mengajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Misalnya program kampus mengajar yakni pelibatan mahasiswa untuk mengajar di daerah tertinggal dan terpencil, FTIK menyikapi hal itu dengan mendorong para mahasiswa untuk ikut, utamanya mahasiswa program studi pendidikan agama Islam, pendidikan guru madrasyah ibtidaiyah, serta program studi lainnya. Maka, FTIK berupaya menyusun penyesuaian SKS,” ujarnya.

Untuk mencapai tujuan penguatan mutu, kata dia, FTIK juga membahas mengenai sarana prasarana penunjang akademik berupa ketersediaan perpustakaan program studi dan sebagainya.

Berkaitan dengan itu, Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Palu Dr Askar merespon positif rancangan penguatan mutu akademik yang disusun oleh FTIK melalui rapat kerja.

“Gagasan dan terobosan lewat program penguatan mutu akademik sangat baik, akan tetapi dari perencanaan juga harus memperhatikan aspek administrasi dan program prioritas,” ungkapnya.

LPM, kata Askar, mendukung program-program FTIK, misalnya mengenai penelitian dosen dan mahasiswa, yang tidak hanya untuk kepentingan individual dosen dan mahasiswa, tetapi menjadi kebutuhan institut dalam penilaian borang.

“Sehingga perlu ada target, misalnya di tahun 2020 berapa jumlah hasil karya penelitian dosen dan mahasiswa, ini harus jelas dalam rancangan program tahun 2022,” kata Dr Askar.

FTIK telah melaksanakan rapat kerja yang berlangsung di Kabupaten Donggala, Jumat 12/2, dihadiri oleh dekan dan wakil dekan, ketua-ketua jurusan dan program studi.

Penulis: Antara

Komentar