Gempa Majene Minim Susulan, BMKG Minta Masyarakat Waspada

JAKARTA – Gempa Majene, Sulawesi Barat minim aktivitas gempa susulan pasca Gempa Utama dengan magnitudo 6,2 pada Jumat 15 Januari 2021. BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada.

Berdasarkan pantauan BMKG pada Sabtu pagi 16 Januari 20201 pukul 06.32.55 WIB wilayah Majene dan Mamuju kembali diguncang gempa susulan dengan magnitudo 4,8. Episenter terletak di darat pada jarak 29 km arah Tenggara Kota Mamuju. Pusat gempa ini relatif sedikit bergeser ke utara dari kluster seismisitas yang sudah terpetakan.

Baca Juga: Analisa Gempa Majene yang Dipicu Sesar Naik Mamuju, Rentetan Sejarah Hingga Potensi Gempa Susulan

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Mengatakan, gempa ini adalah gempa ke-32 yang terjadi sejak terjadinya Gempa Pembuka dengan magnitudo 5,9 pada Kamis 14 Januari 2021 siang hari pukul 13.35 WIB. Tetapi gempa ini menjadi gempa ke-23 pasca Gempa Utama dengan magnitudo 6,2 pada Jumat 15 Januari 2021 pagi dinihari pukul 01.28 WIB.

“Jika mencermati aktivitas gempa Majene saat ini, tampak produktivitas gempa susulannya sangat rendah. Padahal stasiun seismik BMKG sudah cukup baik sebarannya di daerah tersebut. Sehingga gempa-gempa kecil pun akan dapat terekam dengan baik”, katanya melalui akun facebook pribadi dikutip Infopena Ahad, 17 Januari 2021.

“Namun hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa Majene ini memang miskin gempa susulan (lack of aftershocks)”, tambahnya.

Menurut Daryono, Fenomena ini agak aneh dan kurang lazim. Gempa kuat di kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan magnitudo 6,2 mestinya diikuti banyak aktivitas gempa susulan.

Komentar