MANILA – Sedikitnya 4 orang tewas dan mungkin bisa bertambah dalam gempa berkekuatan Magnitudo 6,6 yang mengguncang sebagian Mindanao, Filipna pada Selasa (29/10/2019). Kematian itu terdapat di 3 lokasi terpisah seperti dikutip dari news.abs-cbn.com.
Disebutkan, kematian pertama adalah seorang siswa yang terkena puing-puing saat mengungsi ke tanah yang lebih aman di kota Magsaysay di Davao del Sur. Kemudian, seorang pria berusia 66 tahun yang juga terkena puing-puing di Koronadal, Cotabato Selatan, kata pihak berwenang.
Dua korban jiwa lainnya – seorang ayah dan anaknya di kota Arakan di Cotabato, kata guber Emily Lou Mendoza kepada radio DZMM.
Getaran gempa ini datang hampir 2 minggu sejak gempa berkekuatan 6,3 mengguncang Tulunan yang juga menewaskan sedikitnya 4 orang.
Masyarakat diminta tetap tenang dan jangan menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami meminta warga kami untuk tetap tenang dan tidak ikut menyebarkan informasi yang dapat menyebabkan orang panik dan stres,” kata Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo.
Seperti dikethui, dikutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) getaran gempa itu terasa hingga Talaud-Sangihe Sulawesi Utara.
Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao, (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik.
Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina. [***]
Komentar