FPI Sigi Ajak Perangi Berita Hoax, Radikalisme dan Intoleransi

SIGI – Pada era digitalisasi, penyebaran berita bohong (hoax) paham radikalisme serta intoleranasi di media sosial menjadi hal yang sangat diperhatikan sebab berdampak buruk bagi masyarakat.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kabuparen Sigi Gafur mengatakan, banyak oknum yang memang sengaja memanfaatkan hoax sebagai senjata perang mereka di tahun politik.

Apalagi Media sosial yang berkembang begitu cepat telah mendorong distribusi informasi ke seluruh masyarakat tanpa filter yang cukup. Sehingga sulit sekali bagi orang awam untuk mengidentifikasi informasi yang valid (benar) atau t

Ditambah lagi katanya, sikap intoleran dan radikalisme adalah dua mata rantai yang acap kali menghantui kesatuan anak bangsa. Tidak adanya sikap saling menghormati antar individu dan kelompok semakin memicu sikap apatis.

Olehnya itu, Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sigi, dengan menolak tegas peredaran berita hoas, paham radikalisme serta intoleransi.

“Jika ada kelompok yang menyebarkan berita hoax serta mengajarkan paham radikalisme, kami siap membantu aparat kepolisian untuk menangkap mereka,” kata Gafur,  Rabu (28/11).

Menurut Gafur, generasi muda harus diberi “imunisasi” agar tidak terpengaruh dengan.paham radikalisme dan intoleransi .“Generasi muda khususnya mahasiswa harus mengetahui dan memahami tentang bahaya paham radikalisme dan intoleransi,” cetusnya.

Salah satu upaya untuk membentengi generasi muda dari paham-paham radikalisme, yakni dengan memberi bekal dan pemahaman mengenai radikalisme dan intoleran serta pemahaman agama yang benar sesuai syariat Islam.

Karena menurutnya Islam adalah agama rahmatan lillalamin yang selalu mengedepankan toleransi dan persaudaraan. Bahkan di jaman Nabi Muhammad SAW, sudah jelas-jelas orang yang memiliki keyakinan berbeda, tetap dilindungi. Termasuk setiap kali terjadi peperangan Nabi, selalu berpesan untuk menjaga alam dan melindungi anak-anak serta kaum perempuan.

“Makanya kami sangat menolak paham radikal serta intoleransi ada atau berkembang di Kabupaten Sigi,” jelasnya.

Terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 2019 mendatang, FPI Sigi menghimbau kepada masyarakat untuk saling menjaga dan menghormati.

“Jangan saling mencela atau mencari kesalahan lawan politik, agar terjaga kebersamaan dengan tetap terjalin silaturahmi,”tandasnya. (Agus Manggona)

Komentar