Festival Media 2 Dorong Aksi Hijau Bersama

Mewakili Gubernur Sulteng, Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapata membuka secara resmi festival Media 2 Hijau di Taman GOR Palu, Jalan Moh Hatta, Kota Palu, Ahad (10/12).

Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapata mengatakan, peran media sangat penting ada kolaborasi semua pihak, konsep pentahelix ini harus terus di dorong.

“Apapun diberikan pemerintah sebagai kebijakan,tanpa media hambar, dalam artian media mengawasi semua ruang-ruang diberikan pemerintah,” kata Irwan.

Ia menjelaskan, memang ada lembaga formal dalam mengawasi kebijakan seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) , Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan lainnya.

Namun peran media kata dia, diluar dari ruang formal sangat mendukung.Apalagi tema hijau diusung masuk dalam lima isu strategis nasional.

Ia memaparkan, lima isu strategis nasional ini memang penguatan-penguatan luar biasa antara lain, ekonomi Hijau, ekonomi biru, penguatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kedepan, transformasi Digitalisasi dan demokratisasi.

“Dari lima isu strategis nasional kata dia, ekonomi Hijau menjadi catatan penting dalam kehidupan kita,” tuturnya.

Ia menjelaskan, ditengah perubahan iklim (Climate Change), ini menjadi kebutuhan artinya dalam setiap dukungan kebijakan pemerintah daerah baik secara nasional dan Provinsi/Kabupaten/Kota, ruang-ruang seperti ini penting terus digaungkan.

Olehnya kata dia, peran media tidak hanya menjadi tagline disebut media, tapi berharap ini harus dikuatkan.

“Saya tidak anti tambang, asal semua sesuai prosedur perundang-undangan,agar tidak menjadi bom waktu bagi anak cucu kita akibat kerusakan lingkungan,” tuturnya.

Meskipun ucap dia, kabupaten Sigi ada potensi, tapi masuk dalam kawasan konservasi, meskipun kawasan tersebut sudah rusak kini sudah ditanami kembali.

“Ruang-ruang dan peran media dalam konsep festival media tersebut menjadi sebuah tindakan, berkomunikasi dengan rekan-rekan mengelola ekonomi, sehingga terjadi kolaborasi baik. Dan kita tidak ingin menjadi sebuah benturan, media menjadi penyeimbang,” pungkasnya.

Sementara, Ketua festival media 2 Mohamad Sharfin mengatakan, fesmed ini diselenggarakan tiga organisasi yakni Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tengah, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu, dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng.

Ia mengatakan, isu perubahan iklim dan energi terbarukan bukan hanya menjadi perhatian lokal, namun juga menjadi sorotan dunia.

Dalam konteks tersebut, peran media dianggap sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran publik, menyajikan informasi akurat dan mendorong tindakan yang diperlukan.

“Festival Media Hijau ke-2 ini, meskipun berskala kecil, diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat mengenai isu perubahan iklim dan energi terbarukan,” katanya.

Lebih lanjut, Sharfin berharap, bahwa festival ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyuarakan isu lingkungan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan peran media dalam mengkampanyekan isu-isu lainnya secara luas dan efektif.

“Festival Media ke-2 ini melibatkan seluruh spektrum media, industri, praktisi, ahli, dan masyarakat umum. Tujuannya bukan hanya membangun kesadaran, tetapi juga pengetahuan serta keterlibatan dalam isu-isu lingkungan mendesak,” tandasnya.

Dengan bermitra berbagai pihak, Festival Media 2 di Palu diharapkan dapat menjadi panggung bagi kolaborasi lebih erat dalam menghadapi tantangan lingkungan dan mempercepat perubahan menuju gaya hidup lebih berkelanjutan.