SIGI – Perwakilan dari Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, Pemkab Sigi dan Bappenas menghadiri dimulainya distribusi bantuan pertanian dan perikanan kepada petani, nelayan beserta keluarga yang terdampak bencana alam di Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu.
Kegiatan yang terpusat di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo itu, dihadiri perwakilan FAO Indonesia Stephen Rudgard, Bagian Perencanaan Utama Bappenas RI Neno Rusono, Kepala Dinas Pertanian Sulteng Tri Iriyani Lamakampali dan Asiten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Iskandar Nontji.
Stephen mengatakan, bantuan pertanian tersebut akan diberikan kepada 8000 petani di 132 desa dan 21 kecamatan yang terdampak bencana di tiga daerah tersebut. Bantuan yang didistribusikan tersebut termasuk 430 ton pupuk, 7 ton lebih benih jangung, tomat dan cabe rawit serta 500 lebih meter mulsa plastik.
“FAO dalam hal ini juga memberikan peralatan memancing, termasuk jaring dan kotak pendingin pada 3000 keluarga nelayan,” katanya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan merupakan mandat untuk memulihkan produksi pangan dan membangun kembali mata pencaharian petani dan nelayan.
“Kami ingin memastikan petani dan nelayan di daerah terdampak bencana kembali hidup normal. Walaupun bantuan ini sedikit lambat akan tetapi kita harapkan tepat sasaran,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan uang tunai sebagai modal usaha kecil serta bagi ibu hamil, menyusui dan anak-anak balita. Bantuan ini tidak lain untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi bagi keluarga, khususnya anak-anak.
Sementara Bagian Perencanaan Utama, Bappenas, Neno Rusono, mengatakan, kegiatan ini sangat relevan bagi Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan penanganan pascabencana.
“Untuk mencapai ketahanan pangan di daerah terdampak bencana tersebut, Bappenas juga harus mendorong mitra kerja pertanian untuk mengalokasikan APBN secara khusus pada tiga daerah yang terdampak bencana,” harapnya.
Di kesempatan itu, Kadis Pertanian Provinsi Sulteng, Tri Iriyani Lamakampali, menyatakan, pihaknya juga terus memberikan perhatian, khususnya kepada petani yang terdampak bencana.
Kabupaten Sigi, kata dia, merupakan salah satu daerah ketahanan pangan bagi Sulteng, sehingga diperlukan upaya dalam membangkitkan kembali masyarakat petani di daerah itu.
“Namun dalam hal ini masyarakat tetap bersabar dan kami juga mengingatkan agar tidak terlena dengan bantuan stimulan yang diberikan, akan tetapi bagaimana untuk bangkit kembali bercocok tanam di lahan yang bisa memberikan hasil, walau tidak seperti sebelumnya,” ujarnya.
Sementara Iskandar Nontji mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi pada FAO dan seluruh pihak yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Sigi. (HDY)
Komentar