Dua Pasien Corona Asal Takalar Kabur dari Rumah Sakit di Palu

PALU – Dua pasien positif Corona Virus Disease (Covid-19), dikabarkan kabur dari ruang isolasi dan perawatan di Rumah Sakit (RS) Anutapura Palu dan di Asrama Haji Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Kamis (2/7/2020) dini hari.

Satu pasien yang kabur yakni Syahrir. Pasien ini beberapa waktu lalu juga sempat kabur dari RS Anutapura, kemudian dikembalikan ke RS Anutapura untuk menjalani perawatan.

Sedangkan pasien kedua bernama Rajab kabur dari tempat isoalsi dan perawatan di Asrama Haji Kota Palu. Saat ini, Rajab dikabarkan tengah kembali ke Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan menumpang bus.

Plt Direktur RS Anutapura Palu, drg Herry Mulyadi yang dikonfirmasi membenarkan kaburnya dua pasien tersebut.

“Kedua pasien yang melarikan diri itu bernama Syahrir dan Rajab. Keduanya asal Kabupaten Takalar, Provinsi Sulsel,” kata drg Herry Mulyadi yang dihubungi JurnalNews Jejaring Infopena via telepon, Kamis (2/7/2020) siang.

Menurut Hery, berdasarkan hasil swab kedua, Syahrir masih dinyatakan positif. Demikian juga dengan Rajab yang menjalani karantina di Asrama Haji Palu, juga masih dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil Swab yang keluar pada Rabu (1/7/2020) kemarin.

Berdasarkan SOP kata Herry, pihak RS Anutapura tidak bisa memulangkan pasien Covid-19, jika hasil Swab belum dinyatakan negatif.

Dipekirakan, kedua pasien tersebut kabur dan meninggalkan rumah sakit sekira Pukul 01.00 Wita.

Herry menyebutkan, setelah pasien bernama Syahrir kembali dinyatakan positif pada Swab kedua, ia justeru mempengaruhi pasien lain untuk melarikan diri.

“Saya juga dapat informasi dari pasien lain melalui WhatsApp, si Syahrir ini berusaha mengajak dan memperngaruhi pasien lain yang masih dirawat, untuk melarikan diri,” ujarnya.

“Kemungkinan mereka berdua telah merencanakan untuk kabur besama-sama karena sering komunikasi,” tambah Herry.

Ia sangat menyayangkan justru pasien dari luar Kota Palu yang tidak patuh dan taat menjalani perawatan dan isolasi.

“Kami sangat sesalkan justeru pasien dari luar yang tidak patuh. Ini saya sedang rapat dengan Sekkot membahas masalah ini, termasuk mengevaluasi manajemen dan sistem pengamanan di RS terhadap pasien Positif Covid-19, agar kejadian ini tak berulang lagi,” jelasnya.

Herry berharap, keduanya kembali lagi ke RS Anutapura untuk menjalani perawatan, karena kondisi tubuhnya bisa membahayakan orang lain.

“Kami berharap saudara Syahrir tidak bersentuhan dengan orang sekitar dan selalu menggunakan masker, karena ini membahayakan orang di sekitarnya. Akibat ulahnya ini juga membuat kami jadi resah, karena itu kami berharap agar segera kembali menjalani perawatan di RS Anutapura,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, pada 19 Juni 2020 lalu, Syahrir juga sempat kabur dari RS Anutapura Palu, karena alasan harus bekerja mencari uang untuk kebutuhan istrinya melahirkan di Takalar. Namun keesokan harinya, Syahrir berhasil ditemukan dan kembali menjalani perawatan di RS Anutapura Palu. [***]

Komentar

Masih Hangat