Dua DPO yang Tertembak di Parimo Berasal dari Daerah Berbeda

PALU – Aparat Kepolisian telah selesai melakukan identifikasi terhadap jenazah dua DPO Poso yang ditembak Satgas Tinombala di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Selasa (17/11/2020) kemarin.

Kedua DPO Poso yang diduga jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu, terpaksa ditembak mati, karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap aparat gabungan TNI, Polri dan Densus 88.

Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto dalam keterangannya mengatakan, setelah dilakukan identifikasi ternyata berasal dari dua daerah yang berbeda.

“Hasil dari indentifikasi bahwa memang sama dengan perkiraan kami. Yang pertama yaitu Wahid atau aan alias Bojes, kemudian yang kedua yaitu Aziz Arifin alias Aziz,” ungkap Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto di RS Bhayangkara Palu, Rabu (18/11/2020), yang dikutip SultengNews jejaring Infopena.com.

Didik menjelaskan, Wahid alias Aan alias Bojes berasal dari Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Sedangkan Aziz berasal dari Lampe Kelurahan Lampe Rasane Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Didik Supranoto menjelaskan, kedua DPO Poso itu benar mengalami luka tembak dan sekarang kedua jenazah tersebut akan dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Palu.

“Sekarang lagi posisinya dilakukan otopsi dan kemudian dari hasil sementara yang bisa kami sampaikan, bahwa betul mereka mengalami luka tembak karena memang pada saat ditangkap diawali dengan kontak tembak,” jelas Didik Supranoto.

Ibu salah satu dari keluarga dari DPO Poso yakni Wahid alias Aan alias Bojes, datang untuk melihat kondisi dari anaknya yang telah meninggal dunia. Sedangkan keluarga dari Aziz masih sementara diupayakan dari kepolisian untuk secepatnya menghubungi keluarganya.

Kabid Humas menambahkan, alasan kedua DPO Poso berani turun ke pemukiman masyarakat karena terdesak oleh personil TNI, Polri serta Densus 88 yang melakukan operasi di daerah Parigi Moutong.

Untuk kedua jenazah DPO Poso tersebut masih menunggu keputusan terkait pemakamannya.

“Masalah pemakaman dari dua jenazah ini, masih menunggu keputusan apakah nanti dimakamkan di Palu atau di Parimo atau pun yang satunya di NTB,” tandas Kabidhumas Polda Sulteng ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dua terduga teroris Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ditembak mati dalam pelariannya.

Kedua DPO bernama Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias alias Alex, tewas setelah terjadi kontak tembak dengan Satgas Tinombala di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa (17/11/2020) sekira Pukul 05.30 Wita.

Selain menembak mati kedua DPO, di lokasi kejadian aparat gabungan juga berhasil mengamankan 1 pucuk senjata Revolver, 2 buah Bom lontong, 20 butir amunisi jenis 5.56, 4 buah amunisi Rev dan sejumlah barang bukti lainnya. [***]

Komentar

Masih Hangat