CELCI Desak Walikota Palu Terapkan Kota Rendah Karbon

Sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Celebes Low Carbon Initiative (CELCI) mendesak Walikota Palu  agar menerapkan pembangunan perkotaan yang rendah karbon.

 

Desakan itu muncul menanggapi adanya komitmen satu grup investor dari luar negeri bernama Al Bader, yang akan berinvestasi sebesar 8,7 Triliun di KEK Palu. Seperti yang diberitakan oleh beberapa media belum lama ini, bahwa kelompok investor Al Bader siap mengucurkan investasinya untuk pembangunan KEK Palu.

 

Menanggapi hal itu, pegiat CELCI Azmi Sirajuddin, mendesak kiranya Walikota Palu saat ini untuk lebih memperhatikan konsep Kota Palu sebagai kota rendah karbon. Karena hal itu sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

 

“Kota Palu sudah saatnya menggunakan pendekatan rendah karbon dalam aktivitas pembangunannya, mengingat Kota Palu berada dalam dua kerentanan besar, yaitu potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan likuefaksi, serta potensi bencana iklim (bencana hidrometeorologi)”, ujar Azmi.

 

CELCI sebagai forum organisasi masyarakat sipil Sulawesi yang bergerak untuk advokasi lingkungan dan ketangguhan iklim, juga mengingatkan kepada Pemkot Palu kiranya tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan yaitu Pilar Sosial, Pilar Ekonomi dan Pilar Lingkungan dijadikan pedoman dalam setiap gerak pembangunan. Tiga pilar tujuan pembangunan berkelanjutan itu dipecah menjadi 17 target tematik.

 

“Tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s wajib diterapkan oleh pemerintah dari level pusat hingga ke daerah, sebab Indonesia telah menjadi pelaku deklarator dari kesepakatan global itu di tahun 2015”, sambung Azmi.

Komentar