SIGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi telah memperkirakan besaran biaya yang dibutuhkan untuk pemulihan dan rekonstruksi pasca gempa bumi dan likuifaksi di daerah tersebut, yakni sekitar Rp600 miliar.
“Tentu semua ini ada tahapan-tahapannya. Biaya perbaikan ini di luàr dari biaya-biaya yang memang harus dibayarkan, misalnya untuk pembayaran gaji pegawai,” kata Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta, saat peletakan batu pertama pembangunan hunian nyaman ACT, di Desa Lolu, Kecàmatan Biromaru, Ahad (04/11).
Pada masa pemulihan ini, kata dia, ada empat item harus segera dilakukan, yakni pemulihan pendidikan, pemulihan kesehatan, lingkungan, pemulihan infrastruktur dan pemulihan ekonomi.
Dari empat item ini, jelas dia, belum sepenuhnya pulih seperti yang diharapkan, tapi minimal sudah berjalan.
Di bidang pendidikan, jumlah sekolah yang rusak berat tercatat sebanyak 104 yang harus dibangun baru. 51 di antaranya telah dibantu dengan tenda darurat.
“Insya Allah hasil komunikasi dengan Kadis Pendidikan ada tambahan 50 tenda lagi. Berarti masih kekurangan 3 tenda yang akan dibangun untuk sekolah darurat,” katanya.
Dia menambahkan, pemulihan pendidikan ini pun mengalami banyak persoalan, seperti adanya guru dan murid yang masih trauma.
Demikian juga dari segi kesehatan. Layanan puskesmas dan rumah sakit sudah mulai berjalan. Begitupun dengan sejumlah pegawainya yang sudah mulai aktif bekerja.
Kemudian, kata dia, pemulihan infrastruktur terkait jalan, jembatan, irigasi dan air bersih menjadi yang kewenangan kabupaten.
Dari segi pemulihan ekonomi, lanjut dia, pasar-pasar sudah mulai ada transaksi jual beli yang sebelumnya sempat terhenti. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga telah melakukan operasi pasar, meski belum maksimal.
Dia berharap, pemerintah pusat bisa memberikan bantuan agar Kabupaten Sigi bisa bangkit kembali.
“Kepada Presiden, Menteri dan Kementrian terkait untuk mem-push dana-dana terkait pemulihan bagi kabupaten atau kota yang terdampak bencana, sehingga kehidupan social pulih kembali seperti sediakala,” harapnya. (IKRAM)
Komentar