PALU, Infopena.com – Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan warga Kota Palu belakangan ini adalah susahnya memperoleh Gas Elpiji 3 kg di tingkat pangkalan.
“Dalam hal ini lurah sebagai pemerintah setempat dapat melakukan tindakan dengan melapor dan meminta kepada agen untuk menutup atau tidak lagi menyuplai gas elpiji kepada pangkalan yang nakal yang beroperasi di wilayahnya tersebut,” kata Kabag Perekonomian, Pemkot Palu, Tamin Tombolotutu, Kamis (02/08).
Selain itu, kata Tamin, lurah juga bisa melakukan tindakan berupa menyita stok tabung gas yang ditemukan berada di pengecer. Hal ini bertujuan untuk membuat jera pengecer.
“Sitaan itu bisa dijual kembali dengan harga sebesar Rp16 ribu per tabung sesuai HET dan hasil penjualannya dipulangkan kembali kepada pengecer tersebut,” ujarnya.
Tindakan tersebut, kata Tamin, pernah dilakukan di Kelurahan Tatura Utara Palu, belum lama ini dimana pihak kelurahan berhasil menutup pangkalan yang kedapatan menjual di atas HET.
Dia juga mengaku telah membuat surat edaran, bahwa pendistribusian gas elpiji hanya dilakukan kepada warga sekitar pangkalan saja.
“Saat ini jumlah pangkalan di Kota Palu hampir 900-an, namun jumlah ketersedian stoknya tidak sama, tergantung dari modal yang dimilki pemilik pangkalan karena ini bersifat pembayaran cash. Namun kami juga telah menekankan agen agar tidak mengakomodir pangkalan yang hanya membeli dibawah 50 tabung saja karena dapat terindikasi akan melakukan penjualan di atas HET. Dalam hal pesanan stok dari pangkalan juga tidak dibatasi sepanjang tidak melebihi kuota,” pungkasnya. MAL
Komentar